Tuesday, January 5, 2016

Hasil Berkebun Di Area Perkotaan


Urban Farming sebutan untuk berkebun di area perkotaan, menjadikan rumah tetap hijau ataupun bisa bercocok tanam di rumah gedung itu bukan suatu masalah lagi. Ingin memanen sayuran sendiri bagi masyarakat kota bukan suatu hal yang nenjadi masalah untuk saat ini. Rumah di daerah perkotaan yang minim lahan, tidak memungkiri untuk bisa membuat tempat menjadi lebih hijau. Lingkungan kota identik dengan rumah tanpa lahan, semua rata dengan jalan berpaving atau beraspal. Bercocok tanam bagi vegetarian menjadi hal yang wajib, tanaman simple yang banyak bisa ditanam sangat beragam. Dari tanaman sayuran, contohnya cabai, tomat, sawi, pare, dan sebagainya. Bahkan untuk sejenis tanaman yang sebagai tanaman campuran untuk masakan atau minuman bahkan tanaman untuk pembuat cita rasa makanan menjadi berbeda seperti peppermint, jeruk nipis dan sebagainya. Melakukan kegiatan berkebun di area perkotaan sudah seperti penyalur hobi dan sebagai suatu yang sifatnya refreshing, selain itu bisa memberikan manfaat untuk lingkungan dan kebutuhan. Selain tanaman sayuran bisa juga menanam buah-buahan, lalapan dan juga tanaman obat-obatan.

Masa tumbuh hingga panen untuk tanaman sayuran relative singkat, hanya kisaran 21 hari atau 3 pekan. Sayuran yang paling cepat dipanen adalah kangkung, bayam, sedikit lama seperti selada, pakcoy, sawi. Untuk rentang waktu yang lebih dari satu bulan jenisnya bisa seperti buah-buahan contohnya tomat. Di kota-kota besar mulai banyak komunitas berkebun, selain menjadikan lebih produktif. Langkah berkebun juga termasuk cara agar bisa membuat orang mengkonsumsi panganan untuk tanaman yang dikonsumsi selalu segar, selain itu bisa digunakan sebagai sumber pendapatan. Di Jepang 85% penduduk Tokyo yang notabenenya sebagai kota besar, mereka memiliki lahan untuk bercocok tanam. Sedangkan di AS melakukan bercocok tanam di atas gedung New York City.

Sehingga tidak mengherankan bila banyak fenomena panen raya di atas gedung dengan luas area 43.000 meter persegi. Berikut beberapa cara untuk berkebun di area perkotaan

1. Menentukan jenis kebun


- Berkebun tidak perlu tanah yang sangat luas, bisa menggunakan tempat yang paling kecil yaitu wadah bekas seperti wadah botol plastik yang tidak terpakai, plastik minyak goreng yang tebal sebagai tempat menanam, begitu juga sepatu boots yang sudah rusak. Jadi tempat berkebun bisa dilakukan di tempat sempit sekalipun.


-Gunakan tanah gembur yang bisa dicari disekitar rumah, tekstur tanah bisa mempengaruhi hasil panen. Karena sebenarnya tanah menjadi kunci untuk mendapatkan hasil panen yang optimal.


2. Memilih bibit tanaman dan variasi tanaman


Banyak jenis tanaman yang bisa ditanam di pot atau lahan sempit, bisa berupa sayuran,, buah-buahan ataupun tanaman obat. Misalnya untuk sayuran memilih durasi panennya tidak lama. Rata-rata yang kurang dari satu bulan seperti kangkung, bayam dan seterusnya Pilih tanaman yang cepat tumbuh seperti selada. Namun juga pilih tanaman yang lama tumbuhnya seprti cabai, butuh tiga sampai empat bulan untuk menanamnya.


3. Melakukan perawatan


-Tanaman dirawat sesuai jenis tanamannya, ada tanaman yang sangat membutuhkan sinar matahari seperti selada merah. Jadi perlu ditempatkan pada tempat yang banyak terkena sinar matahari.


-Pemeliharaan tanaman dari hama bisa menggunakan pestisida nabati untuk kutu atau semut. Sedangkan tikus, bisa diantisipasi dengan mengganti pot yang tinggi, sehingga tidak bisa dijangkau oleh tikus dan sejenisnya. Untuk belalang yang mengusik tanaman, bisa ditangkap manual kemudian dijadikan makanan  unggas.


-Gunakan pupuk organic seperti pupuk kandang, atau membuat kompos dari tanaman-tanaman yang sudah membusuk. Menggunakan pupuk organik bisa membuat tanah lebih sehat.


-Agar hasil berkebun di area kota tetap optimal, maka lakukan perawatan rutin seperti menyirami tanaman sehari 2 kali.


No comments:

Post a Comment